saya mau berbagi ilmu...dan pengetahuan tentang percaya diri (PD).
dulu sihh saat saya masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) saya sangat malu untuk menyakini dan mengetahui kepercayaan yang ada pada diri saya. oleh mengapa karena saya takut mengungkap apa yang ada dalam diri saya. saya berfikir kayak gini.. ah malu nanti diketawin saya teman...
sekarang saya sudah kuliah tidak enggan lagi, dan sudah berani untuk maju...percaya diri nomor 1.....
lanjutkan.....
sekilasss Fhoto tentang saya..
Bagaimana Menjadi Percaya Diri ?
Kepercayaan-diri adalah efek dari bagaimana kita
merasa (M1), meyakini (M2), dan mengetahui (M3). Orang yang punya kepercayaan
diri rendah atau kehilangan kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap
dirinya, memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya
pengetahuan yang kurang akurat terhadap kapasitas yang dimilikinya.
Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus,
mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat
atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki.
Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi
sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya
mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.
Buat kita yang punya masalah seputar rendahnya
kepercayaan-diri atau merasa telah kehilangan kepercayaan diri, mungkin
langkah-langkah dibawah ini bisa dijadikan proses latihan:
1. Menciptakan definisi diri positif.
Steve Chandler mengatakan, “Cara terbaik untuk
mengubah sistem keyakinanmu adalah mengubah definisi dirimu.” Bagaimana
menciptkan definisi diri positif. Di antara cara yang bisa kita lakukan adalah:
* Membuat kesimpulan yang positif tentang diri
sendiri / membuat opini yang positif tentang diri sendiri. Positif di sini
artinya yang bisa mendorong atau yang bisa membangun, bukan yang merusak atau
yang menghancurkan.
* Belajar melihat bagian-bagian positif /
kelebihan / kekuatan yang kita miliki
* Membuka dialog dengan diri sendiri tentang
hal-hal positif yang bisa kita lakukan, dari mulai yang paling kecil dan dari
mulai yang bisa kita lakukan hari ini.
Selain itu, yang perlu dilakukan adalah
menghentikan opini diri negatif yang muncul, seperti misalnya saya tidak punya
kelebihan apa-apa, hidup saya tidak berharga, saya hanya beban masyarakat, dan
seterusnya. Setelah kita menghentikan, tugas kita adalah menggantinya dengan
yang positif, konstruktif dan motivatif. Ini hanya syarat awal dan tidak cukup
untuk membangun kepercayaan diri.
2. Memperjuangkan keinginan yang positif
Merumuskan program / agenda perbaikan diri. Ini
bisa berbentuk misalnya memiliki target baru yang hendak kita wujudkan atau
merumuskan langkah-langkah positif yang hendak kita lakukan. Entah itu besar
atau kecil, intinya harus ada perubahan atau peningkatan ke arah yang lebih
positif. Semakin banyak hal-hal positif (target, tujuan atau keinginan) yang
sanggup kita wujudkan, semakin kuatlah pede kita. Pada akhirnya kita hanya akan
menjadi lebih baik dengan cara melakukan sesuatu yang baik buat kita.
3. Mengatasi masalah secara positif
Memberikan bukti kepada diri sendiri bahwa kita
ternyata berhasil mengatasi masalah yang menimpa kita. Semakin banyak masalah
yang sanggup kita selesaikan, semakin kuatlah pede kita. Lama kelamaan kita
menjadi orang yang tidak mudah minder ketika menghadapi masalah. Karena itu ada
yang mengingatkan, begitu kita sudah terbiasa menggunakan jurus pasrah atau
kalah, ini nanti akan menjadi kebiasaan yang membuat kita seringkali bermasalah.
4. Memiliki dasar keputusan yang positif.
Kalau dibaca dari praktek hidup secara keseluruhan,
memang tidak ada orang yang selalu yakin atas kemampuannya dalam menghadapi
masalah atau dalam mewujudkan keinginan. Orang yang sekelas Mahatma Gandhi saja
sempat goyah ketika tiba-tiba realitas berubah secara tak terduga-duga. Tapi,
Gandhi punya cara yang bisa kita tiru: “Ketika saya putus asa maka saya selalu
ingat bahwa sepanjang sejarah, jalan yang ditempuh dengan kebenaran dan cinta
selalu menang. Ada beberapa tirani dan pembunuhan yang sepintas sepertinya
menang tetapi akhirnya kalah. Pikirkan ucapan saya ini, SELALU”. Artinya,
kepercayaan Gandhi tumbuh lagi setelah mengingat bahwa langkahnya sudah
dilandasi oleh prinsip-prinsip yang benar.
5. Memiliki model / teladan yang positif
Yang penting lagi adalah menemukan orang lain yang
bisa kita contoh dari sisi kepercayaan dirinya. Ini memang menuntut kita untuk
sering-sering membuka mata melihat orang lain yang lebih bagus dari kita lalu
menjadikannya sebagai pelajaran. Saking pentingnya peranan orang lain ini, ada
yang mengatakan bahwa kita bisa memperbaiki diri dari dua hal: a) pengalaman
pribadi (life experiencing) dan b) duplicating (mencontoh dan mempelajari orang
lain).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar